Skip to main content

Dee (ary)

 
Tawa dan airmata melebur jadi satu saat kau terlintas dipikiranku. 

12 May 2012
Dee...
Dengan mengingatnya saja hatiku jadi kacau balau begini. Dia dekat tapi jauh. Tapi tau kah kau saat dia lewat dan melempar senyum padaku adalah sesuatu yang istimewa yang bisa membuatku merona dan senyum-senyum sendirian?
Ah... bisakah aku menyebutnya cinta Dee?


Panggil aku dungu, bila mencintaimu adalah suatu kebodohan..

19 May 2012
Aku hancur, aku sedih Dee. Dia lewat menggandeng seorang gadis, dia cantik. mereka tertawa bersama bahagia. Saat dia tersenyum padaku rasaya seperti pisau yang tepat menusuk ulu hatiku.
sakit Dee...

Sadarkan aku, kau hanya bayangan semu...

30 Mei 2012
Dia lewat setiap pagi tanpa menoleh kearahku lagi Dee. tak ada lagi senyum yang dibagi untukku.
Aku hanya butiran debu yang tertiup angin dan terlupakan. bukan begitu Dee?

 Jujur, ingin ku usir mendung dari matamu...

7 Juni 2012
Dee, dia lewat depan rumah. Tak seceria biasanya. dia menunduk murung dan lesu. Bertengkarkah mereka? Haruskah aku senang atau sedih karena melihatnya sedih?

Senyummu, hangatkan setiap sudut hatiku yang membeku... 

12 Juni 2012,
Dia kembali seperti dulu Dee, senyumnya sama seperti pertama kali aku melihatnya.
Aku bahagia Dee :')

1 Juli 2012
Hai Dee... :)
Perkenalkan ini aku. Panggil aku pecundang karena aku kalah sebelum bertanding. Tapi sekarang aku berhasil memenangkan perang dalam hatiku Dee. Sudah lama aku memendam rasa padanya tapi karena dia terlalu istimewa aku takut mendekatinya dan berusaha mengalihkan perasaanku pada gadis lain. Tapi aku sadar siapa sesungguhnya orang yang benar-benar ku cintai dan Penguasa Hati telah memberikan sedikit keberanian padaku untuk mengutarakan perasaanku padanya. Aku berjanji untuk bisa sepertimu yang selalu bisa menampung keluh kesah dan kesedihannya. dan selalu ada setiap dia membutuhkanku. Doakan kami Dee, May we could grow old together :)


Comments

Popular posts from this blog

Berbagi Pengalaman : Patah Tulang Lengan Atas Part 2

Bagi yang belum baca part 1, bisa klik link ini http://nuergic.blogspot.co.id/2016/06/berbagi-pengalaman-patah-tulang-lengan.html                                                       Perpindahanku ke rumah sakit yang penuh drama saat itu karena aku seorang yang ngotot untuk pindah ke RS. Teman-teman dekat & teman kerja semua menyarankan untuk menunggu hari selasa saat perban tanganku diganti. Tapi waktu itu aku udah ketakutan setengah mati, vonis satu bulan hanya tiduran saja membuatku takut setengah mati. 

Dancing Under The Rain

source : google Ku pandangi wajahnya yang terlelap, aku terhanyut dalam lamunan. Ku belai rambutnya kemudian dia menggeliat. “Pelor, bangun woy” kusembunyikan rasa gugupku pada teriakku. Dia hanya menggeliat kemudian menarik selimutnya menutupi kepala.

Secangkir Kenangan #2

Courtesy ShutterStock.com “Aku besok mau ke Jogja” Jawabku singkat. Ku lempar pandanganku ke jendela. Tanganku sibuk mengaduk-aduk minuman di depanku. “Sudah malam, kamu aku antar pulang ya” Pria di depanku masih saja berkata lemah-lembut meski ku acuhkan sejak kami bertemu di café ini. Aku menggeleng. “Aku masih pengen disini” “Perlu aku temenin?” “Gak, kamu pulang duluan aja, rumahku kan dekat sini” “Kamu hati-hati ya, jangan pulang larut” Ku lemparkan senyum menenangkan agar dia segera beranjak meninggalkanku. Sebelum pergi pria itu merunduk lalu mengecup keningku singkat. Ku tenggelamkan wajahku pada kedua telapak tanganku. Seharusnya aku tak pernah membiarkan dia memasuki hidupku. Aku telah melukai perasaannya dengan tidak bisa membalas perasaannya. Seharusnya aku memberitahunya, bahwa hati ku telah lama ikut mati bersama kepergian Damar dan aku tak bisa mencintai pria manapun lagi. ---