Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2013

Always Be My Baby

We were as one babe For a moment in time And it seemed everlasting That you would always be mine ∞∞∞ Malam itu aku ke cafĂ© langganan kita dan tak sengaja tatapan kita bertemu. Kau masih dibibir pintu tapi tiba-tiba kau berbalik begitu saja meninggalkan cafĂ©.   Aku melihat sorot aneh dikedua matamu sebelum kau berpaling. Aku berharap itu sorot cemburu. Walaupun cemburu pada sepupu ku yang kuajak makan malam disitu. Hatiku bersorak ketika otakku mengambil kesimpulan absurd itu. Bagaimana kamu bisa cemburu padaku? Banyak pria-pria yang datang kepadamu setelah kau memutuskan untuk berpisah dariku. Aku menelponmu berpuluh-puluh kali tapi kau mengabaikanku. Sial, kau malah menonaktifkan ponselmu. ∞∞∞

Dengarkan Ceritaku

source : google Aku merasa banyak yang iri padaku. Mereka berpikir aku adalah pemalas. Kegiatan rutinku hanya makan, tidur, main trus makan lagi trus tidur lagi. Mereka bilang aku jorok karena takut air. Hey… asal kalian tahu aku mempunyai ritual mandi khusus aku tak perlu air, karena aku sadar akan lingkungan dan tau betapa berharganya air.

Teruntuk Gadis Priaku

Dear kamu gadis yang selalu menghabiskan waktu dimalam minggu dengan priaku yang sms atau telponnya tak pernah absen menyapa hari-harimu. Aku ingin memberitahukanmu beberapa hal yang tiba-tiba saja terlintas dipikiranku saat ini. Pertama, kamu boleh saja berbahagia saat ini bersamanya. Aku ikhlas kok. Tapi suatu hari nanti kamu ataupun pria ku akan menyadari bahwa semua itu salah. Iya salah karena sedari awal pria ku telah ditakdirkan berjodoh denganku, dan kamu tentu saja telah ditakdirkan berjodoh dengan pria lain J  

Secangkir Kenangan #2

Courtesy ShutterStock.com “Aku besok mau ke Jogja” Jawabku singkat. Ku lempar pandanganku ke jendela. Tanganku sibuk mengaduk-aduk minuman di depanku. “Sudah malam, kamu aku antar pulang ya” Pria di depanku masih saja berkata lemah-lembut meski ku acuhkan sejak kami bertemu di cafĂ© ini. Aku menggeleng. “Aku masih pengen disini” “Perlu aku temenin?” “Gak, kamu pulang duluan aja, rumahku kan dekat sini” “Kamu hati-hati ya, jangan pulang larut” Ku lemparkan senyum menenangkan agar dia segera beranjak meninggalkanku. Sebelum pergi pria itu merunduk lalu mengecup keningku singkat. Ku tenggelamkan wajahku pada kedua telapak tanganku. Seharusnya aku tak pernah membiarkan dia memasuki hidupku. Aku telah melukai perasaannya dengan tidak bisa membalas perasaannya. Seharusnya aku memberitahunya, bahwa hati ku telah lama ikut mati bersama kepergian Damar dan aku tak bisa mencintai pria manapun lagi. ---

Satu Pertanyaan Saja

Selamat sore Anda yang sekarang entah dimana, Bagaimana kabar anda? Lama sekali rasanya tak mendengar kabar anda, mungkin saja sekarang anda sudah menyadari kalau selama ini saya selalu mencoba menghindar sehingga tercipta jarak tak kasat mata antara saya dan anda. Entah saya harus berterima kasih atau meminta maaf karenanya. Tapi sebelum saya bisa menafsirkan perasaan saya yang kacau-balau ketika berada didekat anda, mungkin jarak ini sangat berguna bagi saya.