Skip to main content

Jogjaaaahhh \(^,^)/


Jogja. Bila nama itu diucapkan, kata pertama apa yang akan muncul dipikiran kalian? Kenangan? Seni? Cinta? Atau romantis? Banyak FTV di SCTV yang mengambil lokasi Jogja dalam proses syuting mereka. Sehingga Jogja terkesan seperti kota yang romantis dan penuh cinta, selain sebagai kota pendidikan tentunya. Jogja membuat aku dan teman-temanku penasaran dengan pesonanya. Dan beruntunglah kami , Aku dan kelima temanku (AyuEmma,SaturiZuly dan Mas Hendra) kemarin diijinkan untuk menginjakkan kaki di daerah istimewa Jogjakarta.
Tanggal 15 November  kami berangkat dari stasiun Tanah Abang menuju Stasiun Lempuyangan. Kereta yang membawa kami berangkat sekitar pukul 8 malam. Kami berpasangan, aku dengan si mblo Ayu sedangkan kedua temanku mengajak kekasih mereka (bikin envy gak sih?-__-“)
Day #1 :Borobudur dan Malioboro
Kami sampai di Jogja pukul 05.30 pagi. Berkat koneksi emas yang dimiliki Ayu kami bisa menginap gratis selama 3 hari 2 malam di Balai Diklat Industri  Jogjakarta. Rencana hari ini adalah menyambangi Borobudur dan Prambanan. Setelah menyelesaikan urusan perut kami berjalan menuju halte transjogja terdekat menuju Terminal Jombor. Sambil tidur manis di Transjogja akhirnya 2 jam kemudian kami sampai di terminal. Ternyata Bus jurusan Borobudur hampir berangkat, kami lari tergopoh-gopoh mencari sisa tempat duduk yang masih kosong. Cukup dengan Rp.12.000 saja kami sudah diantarkan ke Magelang, dimana Borobudur tegak berdiri (Kalo ada yang masih berpikir Borobudur ada di Jogja, cek deh buku IPS anak SD,hihi).
Sesampainya diterminal Borobudur kami naik delman dengan tarif Rp. 15.000. Sehingga kami bisa berkenalan dengan kuda betina yang bernama Marrisa dan Anggun (nama mereka seperti artis ya, cantik)



Tiket masuk Borobudur 30.000 perorang. Setelah masuk kami akan diberi sebuah kain untuk dipakai, kata mbak-mbaknya sih untuk menjaga kebudayaan. Nih si mblo perhatian banget pasangin kain untukku :’) kami nggak mau kalah romantis sama yang punya pacar :P
 Magelang panasnya maknyooss membakar kulit hari itu. Tapi kami tak menghiraukannya karena terpesona dengan candi Borobudur yang megah dan cantik dan tentunya asyik jeprat-jepret sana sini. Tentu saja aku lebih sering menghabiskan waktu dengan si mblo Ayu. Sedangkan teman yang lain dengan pacar masing-masing. Emma dengan Saturi sedangkan Zuly dengan mas Hendra.
Penampakan bidadari candi Borobudur nih :D

Puas berfoto-foto dan menikmati keindahan Borobudur kami melangkahkan kaki ke pintu keluar dan kemudian disambut dengan ratusan pedagang yang telah menunggu pengunjung Borobudur. Karena aku dan Ayu nggak pinter nawar, kami banyak terkena jebakan pedagang *poor us T_T* contohnya saja gantungan kunci miniatur candi, kami beli dengan harga Rp. 1.500/pcs sedangkan setelah melangkah jauh keluar perpcs dihargai Rp. 1.000 saja.
Jl. Malioboro
Next location is Prambanan. Tapi karena sisa-sisa hujan masih terasa dan tubuh kami belum sepenuhnya fit karena perjalanan jauh Jakarta –Jogja kami memutuskan untuk menghabiskan sore di Malioboro sambil melanjutkan shopping oleh-oleh untuk teman-teman di Jakarta.
Saranku, sebagai pembeli yang telah tertipu pedagang-pedagang di Borobudur dan Malioboro. Tawarlah harga barang disana 40% dari harga yang ditawarkan pedagang, maksimal naikkan harga sampai 50% saja kecuali untuk kaos ya, kalau kaos sepertinya harganya pas Rp, 30.000/ kaos. Kalo pas nawar pedagangnya ngomel tinggalin aja, masih banyak kok yang jual barang sejenis. Ibarat pacar nih, kalau gak cocok tinggalin aja, nggak jodoh kok, ngapain dipertahanin trus :P
Day #2 Pantai di Gunung Kidul & Prambanan.
Karena tujuan kali ini jaraknya lumayan jauh, kami putuskan untuk menyewa mobil. Tariff sewa mobil untuk tujuan pantai gunung kidul selama 12 jam sebesar 400.000++ (+uang makan sopir, +parkir, +minum&snack untuk sopir)
Pantai di gunung kidul rancakbana, cantik, beautiful dan amazing. Pokoknya keren (lebay yah? Biarin).  Kami hanya mendatangi 2 pantai saja, yaitu Baron dan Indrayanti karena lagi-lagi cuaca yang begitu terik. Pantai Baron berpasir hitam. Banyak pedagang-pedagang hasil laut yang telah diolah; Seperti udang goreng balut tepung, cumi goreng, peyek rebon, kripik rumput laut dan masih banyak lagi. Harganya juga tidak mahal, asal pinter nawar. Dan untuk urusan tawar menawar kami serahkan pada ahlinya, Zuly.
Pantai Baron
Pantai Indrayanti cakeeeppp bangettt, pantai berpasir putih, dengan air sebiru langit, ombaknya gede-gede banget sehingga sandalku nyaris saja terbawa ombak. Tapi karena lagi-lagi matahari bersinar begitu terik kami hanya mampir sebentar di pantai ini.
Abis mandi matahari dipantai dan sukses bikin kulit tambah gosong, kami lanjut menuju Prambanan.
Candi Prambanan
Prambanan keren, lebih keren daripada Borobudur menurutku. Masyarakat sekitar mempunyai kepercayaan kalau ngajak pacar ke Prambanan bisa putus loh, makanya daripada abis dari Prambanan putus mending putusin aja pacarnya sebelum ke Prambanan *loh salah yaa =D
Karena gue jomblo sih gue tenang-tenang aja, nggak ada juga yang bakalan diputusin #ngeness. Tapi mitos itu ada benernya juga loh karena abis dari Prambanan Emma dan Saturi berantem trus diem-dieman sepanjang perjalanan pulang ke Wisma BDI. Aku curiga Emmacemburu karena Saturi abis elus-elus dan modusin si Bogel semok nan bohay, Durga alis Nyi Roro Jonggrang. Hehe ^^)v
Kalau mau cari oleh-oleh, di Prambanan harganya lebih bersahabat. Pedagang tidak menawarkan barang dagangannya setinggi langit.
Malam minggu diJogja kami putuskan untuk nongkrong gaje dan keliling malioboro. Aku sempet diramal juga lho…
Day #3 Hari Terakhir
Hari ketiga waktu kami agak sedikit berkurang untuk menikmati Jogja. Karena ada agenda keluarga mblo Ayu. Pagi-pagi kami berempat diajak sarapan bareng di sop ayam Pak Min oleh orang baik hati yang memberikan penginapan gratis kepada kami selama di Jogja.  Tapi tak apalah kami bisa memanen mangga dan buah kepel.  Katanya Buah Kepel itu buahnya orang Kraton, bisa buat bau badan jauh-jauh lho.
Kami hanya keliling Taman Sari sebentar, lalu bergegas ke Kraton. Tapi kami harus menahan rasa kecewa. Kraton tutup pukul setengah dua siang tepat saat kami sampai disana.
Kami segera bergegas pulang ke Wisma untuk mengepack barang yang akan kami bawa pulang. Kereta kami berangkat pukul setengah lima. Tapi kami kurang beruntung, hari itu ada demo di dekat monument Batik sehingga Transjogja tidak beroperasi. Untung-untungan kami memutuskan naik bis walaupun kami harus berjalan dengan jarak yang lumayan untuk sampai ke Wisma.
Jam sudah menunjukkan waktu 4 sore tapi kami masih di Wisma mencari kendaraan untuk sampai ke Stasiun.Dengan nekad luar biasa kami memberhentikan mobil travel ditengah jalan. Sang sopir akhirnya bersedia mengantar kami setelah melihat muka melas kami. Akhirnya kami sampai Stasiun Lempuyangan tepat waktu yeaaaayyy (/^.^)/

Karena kami belum sempat Masangin di Alun-Alun, masuk Kraton, Foto di Tugu Jogja (waktu kami ke Jogja tugu tersebut masih dalam tahap perbaikan) dan ke Merapi, kami berjanji dalam hati untuk datang kembali ke Jogja walaupun dengan pasukan yang berbeda karena tentunya aku dan Ayu gak akan selamanya jomblo kan? ;)
Bagi kamu yang belum ke Jogja, wajib deh kesana. Karena setiap sudut Kota Jogja akan selalu mampu membiusmu dengan pesonanya.  



Comments

  1. Tiap crt pzti smbl promosi yak,hahaha;-)

    ReplyDelete
  2. HAHAHAHAHA, penginapan gratis lagi *eh

    ReplyDelete
  3. Penginapan gratis kurang menantang, lain kali nggak mau yang gratis *ga mau nolak maksudnya xD Hahaha

    ReplyDelete
  4. oooo .. ini toh mblo :)
    ok noted

    ReplyDelete
  5. @Yuanitha Hue kalo ke Jogja ajak2 ya Yuaa... Pasti ga nolak :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Berbagi Pengalaman : Patah Tulang Lengan Atas Part 2

Bagi yang belum baca part 1, bisa klik link ini http://nuergic.blogspot.co.id/2016/06/berbagi-pengalaman-patah-tulang-lengan.html                                                       Perpindahanku ke rumah sakit yang penuh drama saat itu karena aku seorang yang ngotot untuk pindah ke RS. Teman-teman dekat & teman kerja semua menyarankan untuk menunggu hari selasa saat perban tanganku diganti. Tapi waktu itu aku udah ketakutan setengah mati, vonis satu bulan hanya tiduran saja membuatku takut setengah mati. 

How to Create Crossword Puzzle by Using EclipseCrossword

I got a task last weeks from my lecturer to create a crossword using Microsoft word. There’re two ways to make a crossword puzzle using Microsoft word : - Create crossword puzzle using available crossword puzzle template - Create manually using table Both of that way is quite hassle. But, we can try another way that is easier by using EclipseCrossword software. That file size is only 513 KB. You can download the latest software from this official website. Click here for download. If the program has been installed in your computer, let’s go through the steps involved in creating a puzzle of our own.

Surga di Indonesia Timur, Labuan Bajo - Part 1

Sebenarnya liburan ke Labuan Bajo udah tahun lalu banget. Mau nulis ada aja halangannya, (sok) sibuk banget. Jadi, berhubung tahun ini liburan tidak termasuk skala prioritas. Boleh lah yaa, gue mengenang hari-hari paling menyenangkan dalam hidup gue bersama kawan-kawan tercinta. Awal mulanya, karena kita bahagia dan agak sedih karena Aini mau menikah. Sebuah ide muncul untuk liburan paling berkesan, yang gak akan terlupakan. Karena waktu itu kita mikir kalo Aini nikah nanti kita pasti gak bisa liburan bareng, seru-seruan bareng karena repot sama keluarga aka suami dan anak. Jadilah, Aini gak mikirin budget buat honeymoon sama suaminya, tapi liburan bareng aku dan Isna. HAHAHA! Aini nikah akhir desember, awal januari kami mulai booking tiket dan cari open trip labuan bajo untuk bulan Mei. Mana mampu nyewa satu kapal untuk bertiga, karena kami adalah #sobatmisqueen. Long story short, berangkatlah kami tanggal 9 mei dari Jakarta ke Bali, nginep semalam di Bali nyambung pesawat ke la