Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2012

Seribu Barbie Untuk Dila #End

Sedikit banyak aku sudah menerima kedatangan Erwin dihidupku. Tapi bila mengingat Bapak entah kenapa rasa benci kepadanya rasanya tak pernah berkurang. Oke mungkin aku   sudah cukup dewasa untuk tidak menghindar dan lari dari masalah seperti yang ku lakukan dulu. “Ibu senang lihat kamu dan Erwin rukun La” kata ibu ketika menemaniku sarapan “Dila udah dewasa Bu, seperti permintaan ibu, Dila hanya menjaga sikap aja sama dia” “Jadi, kamu belum mau dijodohkan sama Erwin?” Air muka ibu terlihat kecewa “Dila nggak suka sama Erwin bu, Dila ingin menikah dengan orang yang Dila cintai” “Cinta bisa tumbuh sejalan dengan berjalannya waktu Dila” Aku menggengam tangan ibu. “Biar Dila jalanin dulu ya Bu, Dila belum ingin menikah dan berpisah dengan ibu” Ibu membalas genggamanku dan tersenyum hangat. Akupun beranjak untuk memeluk Ibu.

Aku jatuh...

Aku akan sangat menyesal bila aku terbakar oleh perasaanku sendiri. Api yang dengan sengaja ku sulut lewat pesan-pesan singkat yang ku tulis untukmu. Dengan susah payah aku menahan diri supaya perasaan ini tidak hadir. Tapi nyatanya aku kalah. Cubitan-cubitan rindu yang dulunya tak terasa sekarang terasa pedih menyentuh hatiku.

Hai Kamu :)

Hai kamu :) Ini aku, seseorang yang hanya mampu mengamatimu dari jauh Karena tiap kali aku berniat untuk sekedar menyapamu lewat pesan singkat Aku takut kau terlalu sibuk untuk mengacuhkanku.

Kita dan Dia

“Untuk apa kita pertahankan semua ini kalau akhirnya kita tetap akan berpisah dan masing-masing dari kita akan terluka lebih parah?” Kulihat tatapanmu nanar kemudian ku keluarkan kata-kata pamungkasku. “Lebih baik kita sudahi semua ini, aku lelah Mas” Ada kilat kesedihan dan kekecewaan yang terpancar dimatamu. Membuat hatiku semakin ngilu. “Aku mencintaimu Ra, tapi bila cinta ini menyakitimu apa yang bisa ku lakukan selain menuruti permintaanmu?” “Lebih baik kau pulang sekarang” Aku duduk membelakangimu. Ke dengar langkah kakimu menjauh dan suara pintu yang kau tutup perlahan. Tubuhku bergetar. Aku menangis semalaman. ---