Skip to main content

Super Women-ku :')



Kupandangi foto ibu di hapeku. Garis-garis keriput sudah menghiasi wajahnya yang bersahaja. Wajah yang tak pernah terpoles cream anti-aging yang marak dipasaran. Wajah yang selalu memancarkan ketenangan hati buatku bila memandanngnya. Wajah yang bisa mengukir senyum dalam luka. Dan satu-satunya berkah dari Tuhan karena ku telah diijinkan memilikinya yang tak pernah sekalipun meninggalkanku walaupun sekarang aku yang pergi memberi jarak.
Ibu bagiku adalah sesosok wanita tangguh. Bagaimana tidak, dia yang membiayai semua kebutuhanku sampai aku dewasa dan akhirnya bisa mencari sesuap nasi sendiri. Dia yang mengajariku mengenal angka dan huruf untuk pertama kalinya. Mengajariku mengenal Tuhan dan mengajariku bersyukur dalam keterbatasan hidup kami.
Dulu mungkin  sesosok Ibu kurang bagiku. Aku membutuhkan figur lain yang lebih tangguh dan tegas yang bisa mengayomi kami. Aku tak pernah puas karena hanya ada tanda tangan ibu di raport sekolahku yang bertabur nilai cemerlang. Aku iri melihat seorang anak duduk diantara ayah dan ibunya saat naik motor. Aku iri melihat anak lain dijemput ayahnya bila pulang kesorean sedangkan aku hanya mengandalkan belas kasihan orang yang lewat. Ku pikir dunia teramat sangat tidak adil bagiku dulu. Aku marah aku mengumpat pada sesuatu yang kupikir ketidakadilan.
Tapi, akhirnya Tuhan selalu punya rencana indahnya dibalik hari-hari berat yang kita lalui. Selalu ada pembelajaran yang kita dapatkan dari ujian berat yang kita lalui. Aku bangga pada Ibu yang mampu menjaga hati dan citranya sebagai orang tua tunggal. Menjaga hatinya untukku, agar cintanya tak pernah terbagi dan tetap utuh untukku.
Saat aku jauh dari Ibu, aku mulai sadar betapa berharganya Ibu untukku, tak akan pernah ada sosok lain yang mampu menyaingi dan menggeser posisi ibuku dari prioritas hidup dan tempat khusus yang ku bangun dalam hatiku untuk ibu. Senyum dan bahagianya yang akan menjadi sumber bahagiaku. Ridho dan restunya lah yang selalu aku dambakan.
Ibu, aku hanya ingin kau tahu, dan aku tahu kau pasti tahu aku bukan orang yang dengan gampang memperlihatkan isi hatiku yang sebenarnya pada orang lain. Tapi aku harap kau juga tau aku menyayangimu segenap hatiku. Kau adalah sosok yang ingin sekali ku tiru saat aku membesarkan anakku kelak. Mengajari segala sesuatu dengan kasih sayang dan kesabaran yang luar biasa, tak pernah melontarkan kata-kata kasar, tak pernah memberikan pembelajaran dengan bentuk kekasaran fisik.
Ibu, sebentar lagi aku pulang. Ingin rasanya hari berlalu dengan cepat sehingga aku bisa segera berangkat pulang dan kemudian waktu bergerak melambat saat aku menghabiskan waktu dirumah.  Tunggu aku pulang ya Bu, hanya padamu tempatku kembali *mengutip lagunya Afgan dikit* kecup jauh untuk Ibu :* :*

Comments

Popular posts from this blog

How to Create Crossword Puzzle by Using EclipseCrossword

I got a task last weeks from my lecturer to create a crossword using Microsoft word. There’re two ways to make a crossword puzzle using Microsoft word : - Create crossword puzzle using available crossword puzzle template - Create manually using table Both of that way is quite hassle. But, we can try another way that is easier by using EclipseCrossword software. That file size is only 513 KB. You can download the latest software from this official website. Click here for download. If the program has been installed in your computer, let’s go through the steps involved in creating a puzzle of our own.

Berbagi Pengalaman : Patah Tulang Lengan Atas Part 2

Bagi yang belum baca part 1, bisa klik link ini http://nuergic.blogspot.co.id/2016/06/berbagi-pengalaman-patah-tulang-lengan.html                                                       Perpindahanku ke rumah sakit yang penuh drama saat itu karena aku seorang yang ngotot untuk pindah ke RS. Teman-teman dekat & teman kerja semua menyarankan untuk menunggu hari selasa saat perban tanganku diganti. Tapi waktu itu aku udah ketakutan setengah mati, vonis satu bulan hanya tiduran saja membuatku takut setengah mati. 

Surga di Indonesia Timur, Labuan Bajo - Part 1

Sebenarnya liburan ke Labuan Bajo udah tahun lalu banget. Mau nulis ada aja halangannya, (sok) sibuk banget. Jadi, berhubung tahun ini liburan tidak termasuk skala prioritas. Boleh lah yaa, gue mengenang hari-hari paling menyenangkan dalam hidup gue bersama kawan-kawan tercinta. Awal mulanya, karena kita bahagia dan agak sedih karena Aini mau menikah. Sebuah ide muncul untuk liburan paling berkesan, yang gak akan terlupakan. Karena waktu itu kita mikir kalo Aini nikah nanti kita pasti gak bisa liburan bareng, seru-seruan bareng karena repot sama keluarga aka suami dan anak. Jadilah, Aini gak mikirin budget buat honeymoon sama suaminya, tapi liburan bareng aku dan Isna. HAHAHA! Aini nikah akhir desember, awal januari kami mulai booking tiket dan cari open trip labuan bajo untuk bulan Mei. Mana mampu nyewa satu kapal untuk bertiga, karena kami adalah #sobatmisqueen. Long story short, berangkatlah kami tanggal 9 mei dari Jakarta ke Bali, nginep semalam di Bali nyambung pesawat ke la