We
were as one babe
For
a moment in time
And
it seemed everlasting
That
you would always be mine
∞∞∞
Malam
itu aku ke café langganan kita dan tak sengaja tatapan kita bertemu. Kau masih
dibibir pintu tapi tiba-tiba kau berbalik begitu saja meninggalkan café. Aku melihat sorot aneh dikedua matamu sebelum
kau berpaling. Aku berharap itu sorot cemburu. Walaupun cemburu pada sepupu ku
yang kuajak makan malam disitu. Hatiku bersorak ketika otakku mengambil
kesimpulan absurd itu. Bagaimana kamu bisa cemburu padaku? Banyak pria-pria
yang datang kepadamu setelah kau memutuskan untuk berpisah dariku. Aku
menelponmu berpuluh-puluh kali tapi kau mengabaikanku. Sial, kau malah
menonaktifkan ponselmu.
Ku
lirik ponselku yang sedang menyenandungkan lagu Lazy Song yang dipopulerkan
oleh Bruno Mars, menandakan ada panggilan masuk. Masih orang yang sama. Orang
yang ingin sekali ku hindari.
Ponselku
kembali membisu, ku tekan tombol merah cukup lama hingga layar ponsel kini
gelap. Aku sedang tidak ingin diganggu.
Sepi
tiba-tiba membungkus hatiku yang remuk. Entah berapa lama aku harus menerima
kenyatan bahwa aku dan dia sudah tidak ada hubungan apa-apa. Aku yang
memutuskan untuk berpisah darinya, tapi kini aku yang makan hati sendiri tiap
melihatnya dekat dengan gadis lain.
∞∞∞
Now
you want to be free
So
I’m letting you fly
Cause
I know in my heart babe
Our
love will never die
No!
Aku
tak pernah peduli tatapan iri mereka padaku yang memiliki wanita secantik
dirimu, aku suka senyummu, tawa mu mengalahkan hangatnya sinar mentari pagi. Mungkin
itu terdengar lebay, tapi semua orang akan merasakan hal yang sama bila menjadi
diriku. Bila ada wanita yang iri padamu, mereka salah. Seharusnya mereka
melihat dari sisiku, seberapa beruntungnya aku memilikimu. Lebih tepatnya
pernah memilikimu.
∞∞∞
Banyak orang yang
dengan terang-terangan mengatakan iri padaku dan dia, mantan kekasihku. Kami
selalu tampak bersama, selalu terlihat berseri-seri bersama, tampak utuh dan
tak terpisahkan.
Tapi manusia memang
jarang bisa bersyukur ya, entahlah disuatu titik aku merasa jenuh dengan
hubunganku bersamanya. Hampir tak pernah ada pertengkaran. Dia selalu
mengiyakan permintaanku. Dan kala itu, dia juga mengabulkan permintaanku,
dengan sedikit perlawanan yang tak berarti. Aku sangat kesal, aku berharap dia
memperjuangkanku, memperjuangkan cinta kami tapi tidak, dia sama sekali tak
keberatan mengabulkan permintaan untuk mengakhiri hubungan kami. Aku terbakar
cemburu oleh pikiranku sendiri, mungkin dia memiliki wanita idaman lain.
∞∞∞
You’ll
always be a part of me
I’m
part of you indefinitely
Girl
don’t you know you can escape me
Ooh
darling cause you always be my baby
And
we linger on
Time
can erase a feeling this strong
No
way you never gonna shake me
Ooh
Darling cause you always be my baby
Aku
hanya ingin memastikan saja bahwa kau memang cemburu. Tapi kau tak menjawab panggilanku.
Dihari kau meminta untuk berpisah dariku itulah hari terburuk yang pernah ku
alami. Salah satu sisi hatiku ingin menahanmu, tapi sisi hatiku yang lain
menginginkan kebahagiaanmu. Aku sudah gagal menjadi kekasih yang baik bagimu
sehingga kau meminta putus dariku. Baiklah, mungkin kau akan menemukan
kebahagiaan yang lebih banyak setelah putus dariku. Tapi aku tahu, kau pasti
masih menyimpan cinta padaku, walaupun jumlahnya mungkin hanya seujung kuku
jari. Aku yang paling mengerti kamu, pasti suatu saat kamu akan kembali padaku.
Sisi percaya diriku mencoba menyemangati separuh hatiku yang telah terpuruk
semenjak kepergianmu.
∞∞∞
Banyak pria yang
datang tapi untuk pergi lagi. Aku mencoba membuka hatiku untuk yang lain tapi
selalu dia, dia dan dia yang memenuhi hatiku. Selalu ku bandingkan pria-pria
itu dengan dirinya.
Aku
selalu cemburu melihatnya bersama gadis lain, melihatnya tertawa lepas bersama
wanita lain bukan dengan diriku. Seperti sore tadi, aku melihatnya sedang
menikmati dinner bersama seorang gadis, aku tak mengenalnya. Yang membuatku
lebih marah, dia membawa gadis itu di café favorit kamu, disudut dekat jendela
yang menjadi tempatku menikmati alunan life music bersamanya.
Tatapan kami beradu
sekilas, dia terlihat kaget. Aku berbalik arah meninggalkan café itu. Dia
memanggil nama ku tapi aku tak mengacuhkannya. Aku pun sengaja mengabaikan
telepon masuk darinya selama perjalanan pulang sampai saat ini.
∞∞∞
I
ain’t gonna cry no
And
I won’t beg you to stay
If
you determined to leave girl
I
will not stay in your way
But
inevitably you’ll be back again
Cause
you know in your heart babe
Our
love will never end
No!
Aha!
Tiba-tiba ide gila menghampiri otakku. Kuambil gitar dan kamera LSR-ku. Ada
satu lagu yang ingin ku nyanyikan untukmu.
∞∞∞
Rupanya aku tertidur
setelah letih menangis. Ku aktifkan kembali ponselku. Ada satu pesan darinya. Lihatlah,
aku masih menyimpan kontaknya dengan nama My Man.
Fr : My Man
I
love you babe, Listen this song please https://www.youtube.com/watch?v=vw6YK1BUWSk
Ku nyalakan laptop
lalu ku koneksikan dengan internet. Ku buka link youtube darinya.
“Hai babe” dia Nampak
tegang didepan kamera. Dia berdeham beberapa kali dan membetulkan letak
kacamatanya. Hal yang dilakukannya bila dia sedang nervous. Bibirku tersenyum
tanpa ku sadari.
“Kamu nggak keberatan
aku masih memanggilmu dengan sebutan itu kan? Ku harap tidak, panggilan itu
hanya untuk kamu, selamanya hanya untuk kamu, Coba dengarkan lagu ini, dan ku
harap kami mengerti setelahnya, I love you”
Dia kemudian mulai
memainkan gitar dan mulai menyanyikan sebuah lagu untukku.
∞∞∞
I
know you will be back girl
When
your days and your nights get a little bit colder
I
know that you be right back, babe
Baby
believe me, it’s only a matter of time
Aku menangis. Aku
kehilangan kata-kata saat melihat videonya yang mencover lagu Always be my baby.
Ku sambar tas dan kardiganku.
Aku ingin bertemu
dengannya. Segera.
kok akhirannya "Aku tak ingin bertemu dengan mu, segera."
ReplyDeletemungkin maksudnya "Aku ingin bertemu dengan mu, segera."
nggak pake kata 'tak' . bener gak sih rul?
anti klimaks soalnya kalo pake 'tak' itu.
but, overall, nice story :)
@ben kun iya, salah tuh Ben,hehe... udah diedit skrg. thanks ya :D
ReplyDelete