Love…love..love…
Rasanya aku tak lagi berpijak di bumi. Aku tak lagi
menghirup oksigen tapi rasanya aku menghirup cinta. Aku telah dilambungkan oleh
perasaan mendebarkan yang disebut cinta oleh kebanyakan orang. Aku bisa melihat
cupid-cupid tertawa cekikikan di sekitarku.
Tapi sedetik kemudian aku sadar, aku memang tak lagi
berpijak di bumi dalam arti sebenarnya. Aku terbang diatas lautan manusia yang
sedang mengerubuti seseorang.
“Farah.. jangan bercanda dong, Farah” Ben mengguncang
tubuhku, tubuhku yang sedang terbujur di depan pintu masuk cafe dengan senyum yang masih menempel di
wajahku.
Tiba-tiba sebuah kesadaran menghampiriku, Ben mengungkapkan
perasaannya padaku dengan bernyanyi di depan café yang sering kami
kunjungi. Dan pasti aku pingsan saking
senangnya, karena sikap baik Ben padaku selama ini yang sering membuatku geer
mati-matian bukan karena dia hanya menganggapku sahabat tapi karena dia juga
menyimpan rasa yang sama denganku.
Aaak… Bagaimana caranya aku kembali ke tubuhku? Aku histeris
dan celingukan mencari bantuan. Tapi tiba-tiba cupid-cupid itu berkumpul dan
mendorong tubuhku.
“Farah, bangun Farah”
Ben terisak
Aku membuka mataku sedikit demi sedikit, ternyata benar Ben
yang sedang mendekap tubuhku. Ben menyentuh keningku dengan keningnya dan air
matanya menetes di kelopak mataku.
“I love you too Ben” aku berbisik lirih.
Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari http://www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku
Comments
Post a Comment