Apakah begini rasanya dicampakkan? Seperti tebu yang telah
habis dihisap manisnya? Kamu tidak bisa seperti itu padaku, man!
Aku terkikik geli mendegar joke teman pria baruku, padahal
setengah mati aku tidak ingin tertawa. Aku melirikmu berharap melihat cemburu
di matamu tapi kau malah buang muka saat aku memergokimu sedang menatapku.
1-0, man! Aku tak
akan membuatmu merasa menang.
Pria di depanku rupanya mulai membicarakan hal lain,
diam-diam dia menggenggam tanganku yang terkepal diatas meja.
“I love the way you laugh”
Aku memasang muka malu-malu khas abege, agar pria di depanku
tetap melanjutkan gombalannya.
Aku kembali melihat ke arahmu. Oh tidak, siapa wanita yang sedang
cipika-cipiki dengan kamu? Apakah dia yang membuatmu mencampakanku? Darahku
naik ke ubun-ubun.
“Aku pulang” aku beranjak meninggalkan pria di depanku
kebingungan. Masih saja aku belum bisa mengalahkanmu karena rasa itu masih ada. Aku masih cemburu.
Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku
Comments
Post a Comment