Skip to main content

Hai Kamu :)




Hai kamu :)
Ini aku, seseorang yang hanya mampu mengamatimu dari jauh
Karena tiap kali aku berniat untuk sekedar menyapamu lewat pesan singkat
Aku takut kau terlalu sibuk untuk mengacuhkanku.
Aku hanya berpuas diri mengamatimu lewat jejaring sosialmu, dan jejaring sosial teman-temanmu.
Sering kali sakit yang kurasa bila mengetahui kau sedang dekat dan bercakap hangat dalam jejaring sosialmu dengan wanita lain
Tapi aku bisa apa? Aku bahkan tak terlihat olehmu.
Semua ku lakukan diam-diam tanpa sepengetahuanmu.
Atau terkadang yang kurasakan adalah ketidakberdayaan dan sedih, bila mengetahui kau sedang sakit.
Karena aku tahu kau jauh dari keluargamu sehingga tak ada yang bisa merawatmu dengan baik disana.
Dan yang bisa ku lakukan hanyalah berdoa semoga kau diberi kesembuhan dan dijauhkan dari virus-virus nakal yang suka mendekam dalam tubuhmu karena kehangatan jiwa yang kau miliki
Kamu, Pria yang diam-diam ku cintai dan hanya bisa ku harapkan kedatangannya dalam mimpi-mimpi yang menghiasi tidurku
Tolong sayangi tubuhmu sendiri bila memang kau tak bisa memandangku dan mencoba menyayangiku
Jangan paksakan fisikmu bekerja terlalu keras walaupun kau menyukai kegiatanmu
Ingatlah untuk beristirahat sejenak ketika kau lelah dan memejamkan mata sebelum malam larut
Aku memang bukan siapa-siapa dan tak berhak untuk menasehatimu
Tapi ku harap kau bisa lebih bijaksana dengan tubuhmu sendiri

Comments

  1. I LOVE THIS WORDS "Karena tiap kali aku berniat untuk sekedar menyapamu lewat pesan singkat. Aku takut kau terlalu sibuk untuk mengacuhkanku."
    hii kereeen, salam kenal :)

    ReplyDelete
  2. Keren! Tulisan lo bagus. Thanks waktu itu udah mampir ke bayupradhana.blogspot.com :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Berbagi Pengalaman : Patah Tulang Lengan Atas Part 2

Bagi yang belum baca part 1, bisa klik link ini http://nuergic.blogspot.co.id/2016/06/berbagi-pengalaman-patah-tulang-lengan.html                                                       Perpindahanku ke rumah sakit yang penuh drama saat itu karena aku seorang yang ngotot untuk pindah ke RS. Teman-teman dekat & teman kerja semua menyarankan untuk menunggu hari selasa saat perban tanganku diganti. Tapi waktu itu aku udah ketakutan setengah mati, vonis satu bulan hanya tiduran saja membuatku takut setengah mati. 

Dancing Under The Rain

source : google Ku pandangi wajahnya yang terlelap, aku terhanyut dalam lamunan. Ku belai rambutnya kemudian dia menggeliat. “Pelor, bangun woy” kusembunyikan rasa gugupku pada teriakku. Dia hanya menggeliat kemudian menarik selimutnya menutupi kepala.

Secangkir Kenangan #2

Courtesy ShutterStock.com “Aku besok mau ke Jogja” Jawabku singkat. Ku lempar pandanganku ke jendela. Tanganku sibuk mengaduk-aduk minuman di depanku. “Sudah malam, kamu aku antar pulang ya” Pria di depanku masih saja berkata lemah-lembut meski ku acuhkan sejak kami bertemu di cafĂ© ini. Aku menggeleng. “Aku masih pengen disini” “Perlu aku temenin?” “Gak, kamu pulang duluan aja, rumahku kan dekat sini” “Kamu hati-hati ya, jangan pulang larut” Ku lemparkan senyum menenangkan agar dia segera beranjak meninggalkanku. Sebelum pergi pria itu merunduk lalu mengecup keningku singkat. Ku tenggelamkan wajahku pada kedua telapak tanganku. Seharusnya aku tak pernah membiarkan dia memasuki hidupku. Aku telah melukai perasaannya dengan tidak bisa membalas perasaannya. Seharusnya aku memberitahunya, bahwa hati ku telah lama ikut mati bersama kepergian Damar dan aku tak bisa mencintai pria manapun lagi. ---