Skip to main content

Perempuan dalam Mimpi [3]



Ku kerjapkan mata, untuk meyakinkan diriku sendiri dimana aku berpijak. Sekelilingku hanya pohon-pohon dan semak-semak. Aku pun tak dapat melihat langit karena tertutup rimbunnya daun pada ranting pohon yang menjulang tinggi. Sinar matahari menembus celah-celah dedaunan.  
Aku sepertinya tersesat dihutan.  Jangan tanya bagaimana aku bisa disini, karena akupun tak tahu.Ku raba leherku, Aku merasa sangat haus. Telingaku menangkap bunyi gemericik aliran sungai. Ku tajamkan pendengaranku untuk menuntunku pada sumber bunyi tersebut.
Tenggorokanku berteriak minta dipuaskan ketika ku lihat aliran air dan batu-batu besar. Aku tak peduli, air pada sungai itu steril atau tidak. Aku benar-benar kehausan. Tapi tunggu, ku rem langkahku tiba-tiba. Ada seorang gadis sedang merenung diatas batu besar sungai tersebut. Dia begitu cantik, rambutnya tergerai hitam dan panjang. Gaun putihnya nampak cocok dengan kulitnya yang gemerlapan dibawah sinar mentari.
Jangan-jangan dia vampire, seperti yang dikisahkan Stephanie Meyer dalam bukunya.  Sisi pengecut dalam diriku memintaku untuk mundur, tapi rasa ingin tahuku ternyata lebih kuat menyeret kaki ku maju mendekat.
“Krakk” Tak sengaja ku injak ranting kering.
Gadis itu menoleh ke arahku. Tatapan matanya yang sendu seakan membiusku. Ku langakahkan kaki mendekatinya.
Dengan anggun dia turun dari batu besar, berdiri menungguku di pinggir sungai.
Aku benar-benar di hadapannya sekarang. Lidahku kelu, otakku macet.
Dia berjinjit, mencium pipiku.
Kalau ini mimpi, aku tak ingin bangun lagi, pikirku dalam hati.
Ku pejamkan mataku, menikmati sensasi aneh yang menjalar dari pipiku ke seluruh saraf tubuhku. Ku buka kembali mataku . Tapi dia sudah tak lagi didepanku. Aku menoleh kesana kemari, mencari sosoknya.
Aha! Itu dia. Ku lihat tubuh mungilnya menghilang dibalik tebing. Aku berlari mengejarnya, rasa hausku hilang sudah.
Aku berhasil menyusulnya. Tapi suasana dibalik tebing sangat riuh. Ku lihat para binatang berdiri memegang gelas dan bercakap hangat. Ada manusia-manusia kerdil sedang berdansa. Dan tepat beberapa meter di depanku gadis yang baru saja menciumku berdiri menungguku.
Dia mengalungkan tangannya pada leherku ketika aku tepat dihadapannya. Ku pikir dia mengajakku berdansa. Tanpa ragu ku peluk pinggangnya, lalu kami berdansa. Tatapan mata kami tidak lepas satu sama lain.
Ku nikmati alunan musik yang membimbing kami. Tapi ku rasakan ada dorongan lain muncul saat kulihat bibir merah jambunya yang basah. Ku dekatkan wajahku pada wajahnya. Dia memejamkan mata, aku turut memejamkan mata.
Aku seperti menyentuh udara hampa. Ku buka mataku. Gelap. Ku kerjapkan mataku, masih gelap dan hanya dinding yang memenjarakanku. Kesadaran lain menghampiri otakku.
Kutarik kembali selimutku. Berusaha kembali memejamkan mata, untuk melanjutkan mimpi yang tertunda. 

Comments

  1. Gak pernah ajukan naskah ke penerbit??

    ReplyDelete
  2. Belum pernah Mappa, ada satu draft novel yg sampai sekarang belum selesai ( ._.)

    ReplyDelete
  3. ayoo ditunggu draft novelnya..
    mbloo.. Ganbatte!!!

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

How to Create Crossword Puzzle by Using EclipseCrossword

I got a task last weeks from my lecturer to create a crossword using Microsoft word. There’re two ways to make a crossword puzzle using Microsoft word : - Create crossword puzzle using available crossword puzzle template - Create manually using table Both of that way is quite hassle. But, we can try another way that is easier by using EclipseCrossword software. That file size is only 513 KB. You can download the latest software from this official website. Click here for download. If the program has been installed in your computer, let’s go through the steps involved in creating a puzzle of our own.

Berbagi Pengalaman : Patah Tulang Lengan Atas Part 2

Bagi yang belum baca part 1, bisa klik link ini http://nuergic.blogspot.co.id/2016/06/berbagi-pengalaman-patah-tulang-lengan.html                                                       Perpindahanku ke rumah sakit yang penuh drama saat itu karena aku seorang yang ngotot untuk pindah ke RS. Teman-teman dekat & teman kerja semua menyarankan untuk menunggu hari selasa saat perban tanganku diganti. Tapi waktu itu aku udah ketakutan setengah mati, vonis satu bulan hanya tiduran saja membuatku takut setengah mati. 

Surga di Indonesia Timur, Labuan Bajo - Part 1

Sebenarnya liburan ke Labuan Bajo udah tahun lalu banget. Mau nulis ada aja halangannya, (sok) sibuk banget. Jadi, berhubung tahun ini liburan tidak termasuk skala prioritas. Boleh lah yaa, gue mengenang hari-hari paling menyenangkan dalam hidup gue bersama kawan-kawan tercinta. Awal mulanya, karena kita bahagia dan agak sedih karena Aini mau menikah. Sebuah ide muncul untuk liburan paling berkesan, yang gak akan terlupakan. Karena waktu itu kita mikir kalo Aini nikah nanti kita pasti gak bisa liburan bareng, seru-seruan bareng karena repot sama keluarga aka suami dan anak. Jadilah, Aini gak mikirin budget buat honeymoon sama suaminya, tapi liburan bareng aku dan Isna. HAHAHA! Aini nikah akhir desember, awal januari kami mulai booking tiket dan cari open trip labuan bajo untuk bulan Mei. Mana mampu nyewa satu kapal untuk bertiga, karena kami adalah #sobatmisqueen. Long story short, berangkatlah kami tanggal 9 mei dari Jakarta ke Bali, nginep semalam di Bali nyambung pesawat ke la