source : gambar.co Aku telat. Sudah ku pacu motor ku dengan kecepatan maksimal. Tapi apa daya aku tinggal di Jakarta. Kecepatan maksimalku di jalan raya hanya 20 km/ jam tersendat-sendat karena macet yang luar biasa. Aku merasa gagal sebagai seorang sahabat. Sudah telat datang, aku tak mengabarinya lewat sms karena pulsaku tersisa Rp. 0,- untuk menelpon Tasya sejak semalam, memastikan dia baik-baik saja dalam perjalanannya ke Jakarta. Ku hela nafas panjang. Ferry teman Tama yang payah!
A Journal for My Lousy Memory.