Skip to main content

Kita dan Dia




“Untuk apa kita pertahankan semua ini kalau akhirnya kita tetap akan berpisah dan masing-masing dari kita akan terluka lebih parah?”
Kulihat tatapanmu nanar kemudian ku keluarkan kata-kata pamungkasku.
“Lebih baik kita sudahi semua ini, aku lelah Mas”
Ada kilat kesedihan dan kekecewaan yang terpancar dimatamu. Membuat hatiku semakin ngilu.
“Aku mencintaimu Ra, tapi bila cinta ini menyakitimu apa yang bisa ku lakukan selain menuruti permintaanmu?”
“Lebih baik kau pulang sekarang” Aku duduk membelakangimu. Ke dengar langkah kakimu menjauh dan suara pintu yang kau tutup perlahan. Tubuhku bergetar. Aku menangis semalaman.
---
Satu perbedaan tak bisa dijembatani oleh apapun. Perbedaan prinsip yang mendasar yang tak bisa dikompromikanlah yang membuatku harus memutuskan hubungan dengan Dimas, lelaki yang membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama dan membuatku jatuh lebih dalam pada pertemuan-pertemuan berikutnya. Dimas tak membiarkanku jatuh sendirian. Dia menangkapku tepat  sebelum aku benar-benar menyentuh dasar. Hubungan kami mengalir begitu saja. Terasa begitu indah diawalnya tapi semakin lama aku semakin takut. Akan bermuara dimana cinta kami? Semuanya samar-samar tak jelas.
Aku tak pernah menyesal karena dengan berani jatuh cinta padanya. Dia yang mampu melengkapiku. Menyulut semangatku disaat aku redup. Mengukir senyum ketika mendung menggelayuti hatiku. Walaupun dalam prosesnya banyak luka yang yang mengoyak hatiku hingga tak utuh lagi tapi dibalik luka tersimpan kebahagiaan yang mampu meredakan sakitnya.
Dua tahun rasa ini masih sama Dimas. Dua tahun kita benar-benar tak pernah bertemu tapi rindu ini tak kunjung padam. Apakah kau merasakan hal yang sama dengan yang kurasakan? Dimana kamu sekarang? Kamu benar-benar menghilang sejak malam itu.
Namamu masih sering ku sebut dalam doa malamku. Wajahmu masih sering muncul dalam mimpiku. Dan setengah mati aku merindukan tatapanmu yang teduh dan suara beratmu yang dengan setia mengingatkan aku hal-hal sepele yang sering ku lupakan.
“Eh, ngelamun apaan sih lu?” Nessa sahabatku membuyarkan lamunanku.
“Nggak kok” jawabku tergagap.
“Ntar malem jadi ke pesta pertunangannya Putri kan?”
Aku menepuk dahiku. Aku nyaris melupakan acara maha penting teman semasa kuliahku dan Nessa dulu.
“Gue belum ambil baju dilaundry Ness, keburu gak ya”
“Udah biasa, gue mah udah feeling aja bakalan begini”
“Gak mungkin gue pulang dulu, pasti ga keburu deh” Aku tertunduk dimeja.
“Tenang aja, gue punya gaun cadangan buat lu, sekarang kita cabut ke salon aja yuk”
Kulirik jam tanganku. Masih setengah jam lagi dari jam kantorku berakhir.
“Udah lah kerjaan udah kelar kan?”
Aku menggeleng mengiyakan. Kumatikan komputerku dan sedikit merapikan mejaku. Sedangkan Nessa sudah siap sejak tadi. Bahkan dia sudah menggotong tas lengkap berisi 2 gaun dan dua pasang sepatu beserta aksesoris yang siap melengkapi penampilan kami malam ini. Gaun putih Nessa jatuh pas dibadanku. Dengan riasan sesederhana mungkin aku harap aku dan Nessa tidak menyaingi tuan rumah yang punya acara malam ini. Karena kami sama-sama tahu Putri tidak suka berdandan, dia gadis tomboy yang anti make-up. Aku ragu dia bersedia didandani hari ini. Bahkan ketika kami menggodanya tentang gaun yang akan dipakainya dia menyumpah-nyumpah ide gila mamanya untuk menggelar pesta pertunangannya. Tapi bagaimanapun dia tak tega menolak. Dia lebih memilih menjadi ondel-ondel daripada menyakiti hati mamanya.
HP-ku berdering. Sebuah panggilan masuk.
“Lu udah pada dimanaaaa?” teriak Putri dari sebrang sana. Kujauhkan ponselku menghindari tuli mendadak yang disebabkan suara Putri yang melengking.
“Udah hampir sampai Put, kenapa sih bukannya hepi malah sewot”
“Bedaknya bikin wajah gue gatel!!”
“Paling Cuma beberapa jam doank, nama lu itu emang doa yang tak terjawab deh put” celetuk Nessa
“Maksud lu apaan?” Putri kembali histeris
“Putri itu seharusnya lemah lembut ga beringasan kaya lu”
Aku dan Nessa tertawa ngakak sedangkan Putri terdengar menyuarakan sumpah serapahnya.
“Lima menit sampai tuan Putri, baik-baik ya” Aku memutuskan telpon dari Putri sebelum dia kembali histeris.
Aku dan Nessa belum pernah bertemu dengan Antonius. Pria beruntung entah malang yang berhasil mendapatkan hati Putri. Putri dan Antonius bertemu setahun yang lalu ketika Putri dinas di Surabaya. Mereka menjalani Long distance relationship. Sesekali Putri menyambangi Antonius di Serabaya. Sedangkan Antonius setahuku tak pernah datang ke Jakarta untuk bertemu dengan kekasihnya tersebut.
“Lama banget sih katanya lima menit” Putri memandang kami dengan kesal sekaligus cemas.
Aku memandangi Putri yang dibalut gaun peach manis yang pas sekali untuknya. Dia Nampak cantik. Bercahaya lebih tepatnya. Aura kebahagiaan memancar begitu kuat dari dirinya.
“Eh, ga salah lu Put? Gaun lu cakep gini tapi lu pakai sepatu kets buntut lu itu?” Celetuk Nessa. Aku memandang ke bawah dan tak bisa menahan tawa.
“Gue udah coba pakai high heels tapi Antonius bilang gak usah dipaksa, nanti kaki gue lecet dan gue gak bisa menikmati acara kami” jawab Putri tersipu.
“iiihhh… pengen ketemu Antonius dong” Kata Nessa merajuk.
“Dia tadi lagi ngobrol sama temennya, bentar deh gue panggil dia” Putri meninggalkan kami kemudian menghilang ditengah kerumunan tamu. Tak berapa lama Putri terlihat menggandeng seorang Pria. Aku membeku saat mengenali wajah itu. Wajah yang selama ini ku rindukan. Dimas. 
To be continue..

Comments

Popular posts from this blog

Berbagi Pengalaman : Patah Tulang Lengan Atas Part 2

Bagi yang belum baca part 1, bisa klik link ini http://nuergic.blogspot.co.id/2016/06/berbagi-pengalaman-patah-tulang-lengan.html                                                       Perpindahanku ke rumah sakit yang penuh drama saat itu karena aku seorang yang ngotot untuk pindah ke RS. Teman-teman dekat & teman kerja semua menyarankan untuk menunggu hari selasa saat perban tanganku diganti. Tapi waktu itu aku udah ketakutan setengah mati, vonis satu bulan hanya tiduran saja membuatku takut setengah mati. 

How to Create Crossword Puzzle by Using EclipseCrossword

I got a task last weeks from my lecturer to create a crossword using Microsoft word. There’re two ways to make a crossword puzzle using Microsoft word : - Create crossword puzzle using available crossword puzzle template - Create manually using table Both of that way is quite hassle. But, we can try another way that is easier by using EclipseCrossword software. That file size is only 513 KB. You can download the latest software from this official website. Click here for download. If the program has been installed in your computer, let’s go through the steps involved in creating a puzzle of our own.

Dancing Under The Rain

source : google Ku pandangi wajahnya yang terlelap, aku terhanyut dalam lamunan. Ku belai rambutnya kemudian dia menggeliat. “Pelor, bangun woy” kusembunyikan rasa gugupku pada teriakku. Dia hanya menggeliat kemudian menarik selimutnya menutupi kepala.