Seperti
tahun-tahun sebelumnya yang sudah menjadi tradisi. Di akhir tahun ini aku mau
flashback apa aja yang terjadi di 2019 ini. Not my best year actually. Tapi ada hal-hal baru dan menyenangkan juga
yang terjadi disamping nervous breakdown yang aku alamin. Awal tahun 2019
diawali dengan patah hati, salah satu hal yang paling aku hindari sebisa
mungkin ternyata kejadian di awal tahun ini. Sepanjang tahun jadi galau gak
jelas karena gak dapet closure dari patah hati terngehe. Karena awal tahun
kerjaan gak terlalu padet dan perlu kesibukan supaya lupa sama sakitnya patah
hati, ciaelah. HAHAHA. Jadilah bikin lauk.maook yang detail ceritanya ada di
post sebelum ini. Baru jalan beberapa minggu, nggak sampe sebulan temen
sekantor ada yang resign dan aku harus handle kerjaan dia juga. Karena total
pegang 9 proyek on going saat itu jadi lauk.maook ditinggalin dan keterusan.
Masalah
yang ditimbulkan oleh rekan kerjaku sebelum resign rupanya menjadi salah satu
bad energy yang terserap olehku dan nambah tingkat stress yang aku alamin. Aku
berusaha mampu memegang tanggung jawab baru, berusaha semua baik-baik saja tapi
semua meledak di awal bulan April. Suatu malam tiba-tiba dada sesak dan aku
menangis. Aku anggap setelah menangis aku akan lega, kembali menjadi diriku
yang seperti biasanya. Ternyata aku salah. Mood ku memburuk, bener-bener buruk
sampai aku nggak kenal sama diriku sendiri. Jadi sensitif banget kaya pantat
bayi. Nonton Dumbo aja bikin aku benci banget sama manusia. Bikin perasaanku
nggak nyaman. Sampai akhirnya setelah pulang nonton aku jalan dari Kemang
Village sampe Tendean buat meredam emosi. Punya sahabat yang pengertian
bener-bener bantu aku melewati semua itu. Yang tadinya gak ada rencana liburan,
cuma mau ke Solo buat ke nikahan temen, Isna nawarin buat lanjut ke Bali. Eh.. ternyata
aku cuma perlu liburan. HAHAHA. Karena sepulang dari Bali aku agak baikan. Tapi
karena belum merasa pulih aku merasa aku perlu melakukan kegiatan lain. Aku
mencoba decutlering sambil mensugesti diri benda-benda yang selama ini aku
simpan, merupakan emotional baggage yang membebaniku selama ini. Jadi saat aku
melepaskan benda-benda tersebut, berarti beban yang aku simpan selama ini juga
ikut terlepas bersama benda-benda tersebut. If you guys wondering did it work?
I think it helped me.
Disamping drama yang terjadi, apa hal menyenangkan dan hal-hal baru yang aku coba di
2019? Mari kita ingat-ingat. Bulan Mei dapat kabar gembira Aini hamil.
Jalan-jalan di Jogja sendirian dan nyobain penginapan sharing bedroom. Walaupun
di Jogja kecopetan waktu main di pasar sih. Tapi bagiku kecopetan bukan hal
yang baru jadi ya.. gak berdampak apa-apa. Abis kecopetan cepat berpikir ke
kantor polisi buat surat kehilangan dan ngurus-ngurus kartu-kartu yang hilang.Untuk
pertama kalinya main ke Cirebon dan Solo. Di Cirebon kena spam di Keratonnya.
Oya, november lalu nyoba warnain rambut. Satu hal yang ingin aku coba dari dulu
tapi takut. Akhirnya memberanikan diri, suka dengan hasilnya dan gak sabar
nyoba warna-warna lain tahun depan.
Dan
berita paling pentingnya adalah sekarang punya passport. Makasih ya kamu yang
mendorong aku dan jadi salah satu motivasi buat bikin passport. Walaupun kamu
sumber kegalauan tahun ini tapi banyak vibe positive dari kamu yang aku simpan.
Makanya sampai akhir tahun aku masih gagal move on. HAHAHA! Nggak sabar dengan
petualangan-petualangan dan hal-hal baru yang akan datang di tahun depan.
Selamat tinggal 2019, mari kita sambut 2020 dengan suka cita dan semangat baru
yaaaa!
Comments
Post a Comment