Skip to main content

About Marriage

Tidak ada yang mengatakan mudah, tapi tidak akan menjadi sulit bila kedua belah pihak saling mengerti. Itu lah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan sebuah pernikahan bagiku. Masih melajang diantara teman yang sudah memiliki pasangan dan mendengar curhatan mereka serta melihat sendiri kehidupan mereka secara langsung membuatku banyak belajar. Menikah menyatukan dua pribadi yang berbeda, pun menyatukan dua keluarga besar. Mengetahui kepribadian sebenar-benarnya pasangan kita saja mungkin setelah menikah karena kita menghabiskan waktu 7x24 jam bersamanya.
Kadang mereka  yang telah menikah takut untuk menceritakan masalah rumah tangga pada kami si lajang karena takut kami memiliki pemikiran buruk tentang pernikahan. Ya, kadang kami takut, merasa kebebasan kami akan terenggut setelah menikah nanti. Tapi, memiliki seseorang yang bisa menjadi tempat untuk berbagi senang dan sedih, terdengar seperti ide yang bagus.
Pernikahan orang tua saya tidak berjalan dengan baik, teman-teman saya yang sudah menikahpun memiliki masalah dengan pasangan mereka. Ada yang memutuskan menikah tanpa mengenal pasangannya dengan baik terlebih dahulu, ada yang sudah pacaran bertahun-tahun, sudah mengenal kepribadian pasangannya yang buruk tapi tetap dinikahi dan ada yang menikah meskipun tidak cocok dengan keluarga pasangan. Mereka sudah tahu ada sedikit celah masalah, bibit mula masalah yang akan menghantui awal-awal pernikahan mereka yang pondasinya belum terlalu kuat tapi tetap memutuskan untuk menikah. Dan beberapa bulan setelah menikah akan dirasakan efeknya, ketidakcocokan yang harus ditolerir selama 7x24 jam rasanya mustahil untuk terus dihadapi, tapi memutuskan untuk berpisah adalah masalah baru. Belum lagi memikirkan perasaan orang tua, gunjingan para tetangga. Oleh karena itu, memilih pasangan yang tepat adalah satu kunci yang krusial dalam pernikahan. Beruntunglah bagi pasangan yang sanggup menghadapi masalah tersebut dan berhasil lolos dalam masa kritis awal pernikahan. Saya sering membahas tentang pasangan ideal bersama sahabat saya. Pria seperti apa yang cocok menjadi suami ideal di masa depan dan pria seperti apa yang harus dihindari. Kami membahasnya berjam-jam sebelum tidur sampai menjelang pagi. Kami tahu, tidak ada pria yang sempurna, tapi pria yang menyayangi dan menghormati Ibu-nya sudah termasuk dalam list kriteria pria ideal. Pria yang sudah main tangan saat pacaran, harus ditinggalkan. Seperti itu lah obrolan kami, membuat list kriteria pria idaman dan kriteria pria yang harus dihindari di awal. Bertahun-tahun pacaran tidak menjamin akan mulus ke pernikahan. Bagi saya pribadi mengenali calon pasangan bisa melalui siapa teman dan orang terdekat calon pasangan kita. Sifat seseorang tidak jauh dari pergaulannya. Jadi, kalo kamu sudah lama kenal sang pacar tapi tidak pernah diajak bergaul dengan temannya, harus ada yang kamu curigai, apakah ada sesuatu yang disembunyikan atau sesuatu yang tidak ingin dibagi padamu. *nah lho, hayolooo....*
Jatuh cinta diusia diatas seperempat abad susah lho, karena kamu bukan gadis polos lagi yang mudah terjerat rayuan atau penampilan luar. Kamu sudah lebih kritis dalam memilih pasangan. Jadi bagi jomblo seperempat abad, selamat ya! *padahal yang nulis iya* *meringkuk dipojokan*
Tapi siapalah saya seorang jomblo yang sudah lama sendiri ini, tapi berusaha untuk berteori tentang cara memilih pasangan dan masalah pernikahan. Kalo kamu baca terlalu serius dan berpikir ada gunanya, alhamdulillah. Kalo kamu berpikir saya sotoy, ya maklumi saja.


P.s : Bagi seseorang yang tertekan karena dorongan warga setempat untuk segera menikah, tenanglah. Menikah itu untuk dirimu sendiri dan akan kamu jalani selama sisa umur kamu bukan karena ingin membuat mereka puas. Karena warga setempat tidak akan pernah puas terhadap kamu, dan kamu tidak berkewajiban memuaskan mereka.












Comments

Popular posts from this blog

Berbagi Pengalaman : Patah Tulang Lengan Atas Part 2

Bagi yang belum baca part 1, bisa klik link ini http://nuergic.blogspot.co.id/2016/06/berbagi-pengalaman-patah-tulang-lengan.html                                                       Perpindahanku ke rumah sakit yang penuh drama saat itu karena aku seorang yang ngotot untuk pindah ke RS. Teman-teman dekat & teman kerja semua menyarankan untuk menunggu hari selasa saat perban tanganku diganti. Tapi waktu itu aku udah ketakutan setengah mati, vonis satu bulan hanya tiduran saja membuatku takut setengah mati. 

How to Create Crossword Puzzle by Using EclipseCrossword

I got a task last weeks from my lecturer to create a crossword using Microsoft word. There’re two ways to make a crossword puzzle using Microsoft word : - Create crossword puzzle using available crossword puzzle template - Create manually using table Both of that way is quite hassle. But, we can try another way that is easier by using EclipseCrossword software. That file size is only 513 KB. You can download the latest software from this official website. Click here for download. If the program has been installed in your computer, let’s go through the steps involved in creating a puzzle of our own.

Surga di Indonesia Timur, Labuan Bajo - Part 1

Sebenarnya liburan ke Labuan Bajo udah tahun lalu banget. Mau nulis ada aja halangannya, (sok) sibuk banget. Jadi, berhubung tahun ini liburan tidak termasuk skala prioritas. Boleh lah yaa, gue mengenang hari-hari paling menyenangkan dalam hidup gue bersama kawan-kawan tercinta. Awal mulanya, karena kita bahagia dan agak sedih karena Aini mau menikah. Sebuah ide muncul untuk liburan paling berkesan, yang gak akan terlupakan. Karena waktu itu kita mikir kalo Aini nikah nanti kita pasti gak bisa liburan bareng, seru-seruan bareng karena repot sama keluarga aka suami dan anak. Jadilah, Aini gak mikirin budget buat honeymoon sama suaminya, tapi liburan bareng aku dan Isna. HAHAHA! Aini nikah akhir desember, awal januari kami mulai booking tiket dan cari open trip labuan bajo untuk bulan Mei. Mana mampu nyewa satu kapal untuk bertiga, karena kami adalah #sobatmisqueen. Long story short, berangkatlah kami tanggal 9 mei dari Jakarta ke Bali, nginep semalam di Bali nyambung pesawat ke la