Skip to main content

Teruntuk Gadis Priaku



Dear kamu gadis yang selalu menghabiskan waktu dimalam minggu dengan priaku yang sms atau telponnya tak pernah absen menyapa hari-harimu. Aku ingin memberitahukanmu beberapa hal yang tiba-tiba saja terlintas dipikiranku saat ini. Pertama, kamu boleh saja berbahagia saat ini bersamanya. Aku ikhlas kok. Tapi suatu hari nanti kamu ataupun pria ku akan menyadari bahwa semua itu salah. Iya salah karena sedari awal pria ku telah ditakdirkan berjodoh denganku, dan kamu tentu saja telah ditakdirkan berjodoh dengan pria lain J  

Well, ku akui aku cemburu seandainya melihat gemerlap cinta dimatanya ketika menatapmu tapi untunglah aku tidak diijinkan Tuhan untuk menyaksikan itu semua sehingga hatiku aman dari jilatan api cemburu.
Kedua  terima kasih ya kamu telah menggantikan tugasku saat ini. Tugas untuk mengukir senyuman dan membuatnya bahagia saat ini. Kalau pun sekarang dia sedih dan terluka karenamu aku tidak akan mencaci makimu, aku akan kembali berterima kasih padamu karena telah mengajarinya tentang luka sehingga nantinya dia akan berpikir dua atau tiga kali ketika dia berniat untuk menorehkan luka padaku.
Udahan ya, aku harus kembali bekerja, bukannya menulis surat nggak jelas kaya gini. Cepetan sadar ya kalau dia itu sebenarnya bukan untukmu. Cepetan akhiri hubungan kalian dan biarkan dia melanjutkan pencarian untuk menemukanku yang masih setia menunggunya disini J

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Berbagi Pengalaman : Patah Tulang Lengan Atas Part 2

Bagi yang belum baca part 1, bisa klik link ini http://nuergic.blogspot.co.id/2016/06/berbagi-pengalaman-patah-tulang-lengan.html                                                       Perpindahanku ke rumah sakit yang penuh drama saat itu karena aku seorang yang ngotot untuk pindah ke RS. Teman-teman dekat & teman kerja semua menyarankan untuk menunggu hari selasa saat perban tanganku diganti. Tapi waktu itu aku udah ketakutan setengah mati, vonis satu bulan hanya tiduran saja membuatku takut setengah mati. 

Let Me Keep it

Kalau sedang bahagia rupanya aku lupa untuk menulis. Saat Kembali membuka blog yang sudah lama ku telantarkan ternyata aku sudah skip buat catatan akhir tahun dua kali. Aku terlalu egois untuk membagikan kebahagiaanku rupanya. I want to keep them all for me. Aku menikah tahun lalu dengan pria yang ku cintai. Pria yang ku pikir harus ku lupakan, ternyata adalah pria yang mampu membuatku percaya pernikahan itu menyenangkan.